PENGHUJUNG WAKTU



Bismillah . . .
Dunia adalah tempat dimana orang terlena, oleh keindahan, jabatan, popularitas, dan harta. Sama halnya dengan opera, dunia hanyalah panggung sandiwara. Dunia layaknya fatamorgana. Kita, manusia. Sudah tahu bahwa keabadian di dunia itu tiada, tetapi kita tidak pernah serius menanggapinya. Dulu sebelum kita melihat dunia, kita pernah berada di alam yang berbeda. Jangan lupa !

Antara kini dan nanti pun sama, kita akan pergi ke alam yang telah ditentukan oleh-Nya. Jangan pernah tertipu oleh keindahan dunia, terpedaya oleh kenikmatan sementara, terhiraukan oleh hal yang tak berguna.

Tidak sadarkah kita ?
Waktu kita di dunia tidak lagi lama, siap tidak siap kita pasti akan mengalami yang namanya musibah, ditimpa sakit, lalu berakhir pada kematian. Semua orang pasti akan merasakan yang namanya mati, hal ini tidak diragukan lagi, karena skenario yang sudah disusun secara rapi oleh-Nya. Siapapun, kapanpun dan dimanapun, kematian tidak pandang bulu menghampiri.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:“Kami telah menentukan kematian masing-masing kamu dan Kami tidak lemah”(QS. Al-Waqi’ah : 60)
“Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” “(QS. Al-Jumu’ah : 8)

Dan apabila seorang hamba telah tiba pada penghujung waktu, maka masuklah sekelompok malaikat ke dalam urat-uratnya lalu memeras nyawanya dari kedua telapak kakinya sampai kepada kedua lututnya. Kemudian kelompok pertama tadi keluar dan masuklah kelompok kedua. Mereka memeras nyawa si hamba tersebut mulai dari kedua lututnya sampai ke pusarnya. Kelompok kedua kemudian keluar lalu digantikan kelompok ketiga, yang memeras nyawanya dari perut sampai dada. Kemudian kelompok ketiga keluar lalu masuk kelompok keempat. Mereka memeras nyawa si hamba mulai dari dada sampai ke lehernya, sebagaimana dijelaskan Allah dalam firman-Nya :

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:“Maka kalau begitu mengapa (tidak mencegah) ketika (nyawa) telah sampai di kerongkongan, dan kamu ketika itu melihat ?”(QS. Al-Waqi’ah : 83-84)

Setiap manusia memiliki ruh, dan ruh itu ada tiga macam :
1. Ruh sulthaniyah, ia terletak di hati, yakni jantung.
2. Ruh ruhaniyah, ia terletak di limpa, yakni dada.
3. Ruh jasmaniyah, ia terletak di antara daging darah, dan di antara tulang dan urat-urat.

Semua hal tersebut sudah pasti akan dirasakan oleh manusia. Tidak terelakkan. Oleh karena itu, berhati-hatilah pada apa yang kita kerjakan. Berpegang teguhlah pada pedoman hidup kita (Al-Qur’an dan As sunnah). Kita tak bisa menilai apakah yang kita lakukan diterima Allah atau tidak. Namun, setidaknya kita mencoba untuk selalu menjadi hamba yang baik. Anggap saja kita sedang ber-investasi untuk bekal kita nanti setelah kematian.

Karena penghujung waktu yang kita tidak tau kapan datangnya, bukankah itu peringatan yang jelas bagi kita ? agar senantiasa melaksanakan apa yang Allah perintahkan. Namun, kenapa masih banyak dari kita (manusia) tidak sadar betapa pentingnya kewajiban setiap muslim. Iya, jika kematian tidak bisa menjadi objek agar kita selalu mawas diri, setidaknya kita sadar bahwa kita seorang muslim.

Kita tahu bahwa waktu kita di dunia sebentar, jangan anggap dunia seperti rumah kita tapi anggaplah dunia itu seperti jalan raya  yang setiap orang pasti melaluinya.

Teruslah berdo’a, berusaha menjadi baik, dan berkarya demi menjalani kehidupan (yang sementara) ini, serta senantiasa tawakkal atas apapun kelak kehendak-Nya. Senantiasalah mawas diri terhadap apa yang kita kerjakan, karena setiap yang hidup pasti akan mengalami yang namanya “Penghujung Waktu”, dan itu (apa yang kita kerjakan) pasti akan dipertanggung jawabkan nantinya.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:“Dan Allah tidak akan menunda (kematian) seseorang apabila waktu kematiannya telah datang. Dan Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”(QS. Al-Munafiqun : 11)

Comments

Popular posts from this blog

HANYA ALLAH YANG PALING MENGERTI KITA

ORANG-ORANG YANG SABAR