BAGAIMANA BLOG INI TERCIPTA
Dua tahun yang lalu ketika bulan Ramadhan tahun 1439 H, aku memutuskan untuk menulis setiap caption di akun instagramku layaknya film yang ber-episode. Terdapat judul di setiap caption yang ku tulis.
Hal ini kuniatkan lagi, setelah aku mengenal seseorang
yang membuatku semangat untuk terus menulis caption, yang bermanfaat tepatnya.
Agar orang-orang bisa mengambil hikmah yang terkandung dari caption tersebut.
Selain itu, aku juga sering membuat quotes yang bertema islami.
Hari demi hari, tiba-tiba semangatku menyurut ketika seorang ‘itu’ tidak lagi muncul dalam setiap story seen maupun liked di akun instagramku, karena memang dia tinggal di pondok yang mana tak boleh membawa android.
Hari demi hari, tiba-tiba semangatku menyurut ketika seorang ‘itu’ tidak lagi muncul dalam setiap story seen maupun liked di akun instagramku, karena memang dia tinggal di pondok yang mana tak boleh membawa android.
Lalu waktu masih berjalan, di bulan Agustus tepatnya aku
mulai memutuskan untuk menulis kembali bahkan ada yang kubuat menjadi video
yang berdurasi satu menit. Menulis tentang puisi, kata-kata motivasi, dll.
Terkadang beberapa bulan tiba-tiba kembali menyurut, lalu naik
lagi. Semangat seseorang memang terkadang begitu. Jadi, salah ketika orang-orang
berkata inspirasi didapatkan dari orang lain, seperti orang terdekat, orang
yang kita sukai, keluarga, orang-orang hebat, orang terkenal, atau dari karya orang, seperti sebuah tulisan, puisi, dll. Namun bagiku
bukan begitu.
Meskipun kita banyak belajar dari pengalaman orang lain,
mendapat saran atau kritikan pembangun semangat dari orang lain, tetapi jika
kemauan kita sendiri tidak ada, itu percuma. Kenapa kukatakan “Inspiration
Comes from Yourself” yang artinya inspirasi muncul dari diri sendiri ? Sebab,
segala sesuatu dimulai dari diri sendiri, kemauan kita untuk terus maju, mau, dan
berlaku.
Kita sendiri yang menumbuhkan dan menyurutkan inspirasi,
kita yang memulai akan sesuatu, kita juga bisa menunda untuk tidak memulainya.
Misalkan ketika kita bercita-cita, kita buat keputusan sendiri, dan wujudkan.
Allah yang memutuskan bagaimana takdir kita yang telah dituliskan pada kitab-Nya (Lauhul Mahfudz).
Namun, jika kita sendiri tak bergerak, tak membuat diri kita terinspirasi untuk mewujudkannya. Takdir itu akan selamanya menjadi tulisan yang tak terealisasi seperti semestinya di Lauhul Mahfudz.
Namun, jika kita sendiri tak bergerak, tak membuat diri kita terinspirasi untuk mewujudkannya. Takdir itu akan selamanya menjadi tulisan yang tak terealisasi seperti semestinya di Lauhul Mahfudz.
Allahu Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:"Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan mereka sendiri”(QS. Ar-Ra'd [13]: 11)
Inspirasi terkadang bisa naik bisa juga menyurut, tergantung pintar-pintarnya kita mempertahankan dan mengendalikan. So, inspirasi bukan datang dari apapun itu atau siapapun dia, melainkan dari diri sendiri.
Comments
Post a Comment